Ilmu
pengetahuan merupakan himpunan informasi yang berupa pengetahuan ilmiah
tentang gejala yang dapat dilihat, dirasakan, atau dialami. Gejala
tersebut dapat berupa gejala alam (seperti angin, air, gempa bumi,
ombak, gerak benda, dsb.) atau gejala sosial (seperti masyarakat bangsa,
unjuk rasa, kemiskinan, kemakmuran, keterasingan, dsb.), ataupun gejala
piki, yang abstrak wujudnya, seperti konsep-konsep tentang bilangan dan
himpunan di dalam matematika.
Masalah
yang menjadi perhatian di dalam aktifitas ilmu pengetahuan adalah
pencarian kejelasan dan perumusan penjelasan mengenai struktur, fungsi
dan pola-laku gejala-gejala baik gejala alam, gejala sosial, maupun
gejala pikir. Dengan demikian bentuk-bentuk dari hasil kegiatan ilmu
pengetahuan mencakup dua hal yaitu penjelasan terhadap sesuatu gejala,
yang dinyatakan sebagai teori: serta kesimpulan dari hasil observasi
atau hasil penjelasan sesuatu gejala yang dinyatakan sebagai
- Hukum, bila gejalanya merupakan gejala alam.
- Dalil, bila gejalanya merupakan gejala pikir atau gejala abstrak.
Tujuan ilmu pengetahuan dapat dibedakan menjadi dua macam berdasarkan alirannya, yaitu :
- Pengembangan ilmu pengetahuan untuk keperluan ilmu pengetahuan itu sendiri, yaitu sebatas untuk memenuhi rasa keingintahuan manusia.
- Ilmu pengetahuan pragmatis. Aliran ini meyakini bahwa pengembangan ilmu pengetahuan haruslah dapat memberikan menfaat bagi manusia dalam pemecahan masalah kehidupan.
4 Hal Sikap Yang Ilmiah
Sikap
ilmiah adalah sikap yang seharusnya dimiliki oleh setiap ilmuwan dalam
melakukan tugasnya (memelajari, meneruskan, menolak/menerima serta
mengubah/menambah suatu ilmu). Untuk mencapai suatu pengetahuan yang
ilmiah dan obyektif diperlukan sikap yang bersifat ilmiah, yang meliputi
empat hal yaitu :
- Tidak ada perasaan yang bersifat pamrih sehingga menacapi pengetahuan ilmiah yang obeyktif.
- Selektif, artinya mengadakan pemilihan terhadap problema yang dihadapi supaya didukung oleh fakta atau gejala dan mengadakan pemilihan terhadap hipotesis yang ada.
- Kepercayaan yang layak terhadap kenyataan yang tak dapat diubah maupun terhadap indera dan budi yang digunakan untuk mencapai ilmu.
- Merasa pasti bahwa setiap pendapat teori maupun aksioma terdahulu telah mencapai kepastian, namun masih terbuka untuk dibuktikan kembali.
Beberapa
sikap ilmiah lainnya dikemukakan oleh Mukayat Brotowidjoyo (1985
:31-34) yang biasa dilakukan para ahli dalam menyelesaikan masalah
berdasarkan metode ilmiah, antara lain :
- Sikap ingin tahu
Apabila menghadapi suatu masalah yang baru dikenalnya maka ia berusaha mengetahuinya, senang mengajukan pertanyaan tentang obyek dan peristiea, kebiasaan menggunakan alat indera sebanyak mungkin untuk menyelidiki suatu masalah, memperlihatkan gairah dan kesungguhan dalam menyelesaikan eksprimen. - Sikap kritis
Tidak langsung begitu saja menerima kesimpulan tanpa ada bukti yang kuat, kebiasaan menggunakan bukti – bukti pada waktu menarik kesimpulan, tidak merasa paling benar yang harus diikuti oleh orang lain dan bersedia mengubah pendapatnya berdasarkan bukti-bukti yang kuat. - Sikap obyektif
Melihat sesuatu sebagaimana adanya obyek itu menjauhkan bisa pribadi dan tidak dikuasai oleh pikirannya sendiri. Dengan kata lain mereka dapat mengatakan secara jujur dan menjauhkan kepentingan dirinya sebagai subjek. - Sikap ingin menemukan
Selalu memberikan saran-saran untuk eksprimen baru, kebiasaan menggunakan eksprimen-eksprimen dengan cara yang baik dan konstruktif, selalu memberikan konsultasi yang baru dari pengamatan yang dilakukannya, sikap menghargai karya orang lain, tidak akan mengakui dan memandang karya orang lain sebagai karyanya, menerima kebenaran ilmiah walaupun ditemukan oleh orang atau bangsa lain. - Sikap tekun
Tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksprimen yang hasilnya meragukan tidak akan berhenti melakukan kegiatan –kegiatan apabila belum selesai dan terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti. - Sikap terbuka
Bersedia mendengarkan argumen orang lain sekalipun berbeda dengan apa yang diketahuinya, menerima kritikan dan respon negatif terhadap pendapatnya.
Lebih rinci lagi, Diederich mengidentifikasikan beberapa komponen sikap ilmiah yakni sebagai berikut :
- Selalu meragukan sesuatu
- Percaya akan kemungkinan penyelesaian masalah
- Selalu menginginkan adanya verifikasi eksprimental
- Tekun
- Suka pada sesuatu yang baru
- Mudah mengubah pendapat atau opini
- Loyal terhadap kebenaran
- Objektif
- Enggan mempercayai takhyul
- Menyukai penjelasan ilmiah
- Selalu berusaha melengkapi pengetahuan yang dimilikinya
- Tidak tergesa-gesa mengambil keputusan
- Dapat membedakan antara hipotesis dan solusi
- Menyadari perlunya asumsi
- Pendapatnya bersifat fundamental
- Menghargai struktur teoritis
- Menghargai kuantifikasi
- Dapat menerima pengertian kebolehjadian dan,
- Dapat menerima pengertian generalisasi
Teknologi
Pengertian
Teknologi Informasi atau disingkat dengan TI atau dalam bahasa
inggrisnya disebut dengan Information Technology yang disingkat dengan
IT. Dalam hal ini, pengertian teknologi informasi merupakan istilah yang
umum yang memberikan penjelasan tentang segala teknologi yang dapat
membantu manusia untuk menyimpan, membuat, mengubah, mengkomunikasikan,
dan juga menyebarkan informasi.
Pengertian
teknologi informasi juga merupakan seperangkat sarana atau alat yang
berguna untuk membantu pekerjaan anda dengan informasi dan melaksanakan
tugas yang ada hubungannya dengan pemrosesan dalam informasi. Dijelaskan
dalam pengertian TI (Teknologi Informasi) ini bahwa Teknologi Informasi
tersebut sebagai sarana atau alat yang dipakai dalam melakukan
pekerjaan yang berhubungan dengan informasi. Di pengertian TI tersebut
juga dijelaskan bahwa hasil informasi yang diolah tersebut prosesnya
memakai suatu alat. Alat tersebut yaitu berupa komputer dan juga
program-progamnya.
Ada
juga yang menyatakan bahwa teknologi informasi itu bukan hanya sebatas
teknologi komputer saja yaitu dalam hal menyimpan dan memproses suatu
informasi tetapi juga termasuk teknologi komunikasi yang berguna sebagai
pengirim informasi tersebut.
Selain
itu, pengertian TI (Teknologi Informasi) mengacu pada semua bentuk
teknologi yang dipakai untuk mengubah, menciptakan, melakukan
penyimpanan dan juga memakai informasi itu dalam semua bentuknya. Sangat
jelas sekali, dalam pengertian teknologi informasi tersebut menyatakan
bahwa TI merupakan semua bentuk dari teknologi yang dipakai dalam
pemrosesan informasi.
Pengertian
teknologi informasi juga diartikan sebagai suatu teknologi yang
menyatukan komputer dengan jalur komunikasi yang memiliki kecepatan
tinggi. Yang mana dalam pengertian teknologi informasi ini yang dibawa
adalah suara, video, dan juga data.
Fenomena Teknik pada Masyarakat
Rasionalistas, artinya tindakan spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan dengan perhitungan rasional.
- Artifisialitas, artinya selalu membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah.
- Otomatisme, artinya dalam hal metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan secara otomatis. Demikian juga dengan teknik mampu mengeliminasikan kegiatan non teknis menjadi kegiatan teknis.Teknik berkembang pada suatu kebudayaan.
- Monisme, artinya semua teknik bersatu, saling berinteraksi dan saling bergantung.
- Universalisme, artinya teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan ideologi, bahkan dapat menguasai kebudayaan.
- Otonomi artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri.
Ciri-ciri teknologi barat adalah sebagai berikut :
- Bersifat Intensif pada semua kegiatan manusia
- Cenderung bergantung pada sifat ketergantungan
- Selalu berpikirbahwa barat adalah pusat dari segala teknologi
Pengertian Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Nilai
Ilmu
Pengetahuan yaitu sesuatu yang secara teratur diperoleh dengan pangkal
tumpuan tertentu dengan sistematis, metodis, rasional/logis, empiris,
umum dan akumulatif serta memiliki arti atau makna tersendiri bagi
penerimanya.
Teknologi
yaitu sesuatu yang berhubungan dengan proses produksi, menyangkut cara
bagaimana berbagai sumber, tanah, modal, tenaga kerja dan keterampilan
dikombinasikan untuk merealisasi tujuan produksi.
Nilai
adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan
berguna bagi manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga
atau berguna bagi kehidupan manusia.
Kemiskinan
Kemiskinan
lazimnya dilukiskan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi
kebutuhan hidup yang pokok. Dikatakan berada di bawah garis kemiskinan
apabila pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang
paling pokok seperti pangan, pakaian, tempat berteduh, dan lain-lain.
Garis
kemiskinan yang menentukan batas minimum pendapatan yang diperlukan
untuk memenuhi kebutuhan pokok, dapat dipengaruhi oleh tiga hal :
- Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan.
- Posisi manusia dalam lingkungan sekitar.
- Kebutuhan objectif manusia untuk bisa hidup secara manusiawi.
Persepsi
manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan dipengaruhi oleh
tingkat pendidikan, adat istiadat dan sistem nilai yang dimiliki.
Ciri-Ciri Manusia yang Hidup di Bawah Garis Kemiskinan sebagai berikut :
- Tidak memiliki faktor-faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, ketrampilan, dan lain-lain.
- Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh aset produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan atau modal usaha.
- Tingkat pendidikan mereka rendah, tidak sampai tamat SD.
- Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas.
- Banyak yang hidup di kota berusia muda, dan tidak mempunyai keterampilan.
Fungsi Kemiskinan
- Pertama, kemiskinan menyediakan tenaga kerja untuk pekerjaan-pekerjaan kotor, tak terhormat, berat, berbahaya, namun dibayar murah. Orang miskin dibutuhkan untuk membersihkan saluran air, membuang sampah, menaiki gedung tinggi, bekerja di pertambangan yang tanahnya mudah runtuh, jaga malam. Bayangkan apa yang terjadi bila orang miskin tidak ada. Sampah bertumpuk, rumah dan pekarangan kotor, pembangunan terbengkalai, banyak kegiatan ekonomi yang melibatkan pekerjaan kotor dan berbahaya yang memerlukan kehadiran orang miskin.
- Kedua, kemiskinan memperpanjang nilai-guna barang atau jasa. Baju bekas yang tak layak pakai dapat dijual (diinfakkan) kepada orang miskin, termasuk buah-buahhan yang hampir busuk, sayuran yang tidak laku, Semuanya menjadi bermanfaat (atau dimanfaatkan) untuk orang-orang miskin.
- Ketiga, kemiskinan mensubsidi berbagai kegiatan ekonomi yang menguntungkan orang-orang kaya. Pegawai-pegawai kecil, karena dibayar murah, mengurangi biaya produksi dan akibatnya melipatgandakan keuntungan. Petani tidak boleh menaikkan harga beras mereka untuk mensubsidi orang-orang kota.
- Keempat, kemiskinan menyediakan lapangan kerja. Karena ada orang miskin, lahirlah pekerjaan tukang kredit, aktivis-aktivis LSM yang menyalurkan dana dari badan-badan internasional dan yang pasti berbagai kegiatan yang dikelola oleh departemen sosial. Tidak ada komoditas yang paling laku dijual oleh Negara Dunia Ketiga di pasar internasional selain kemiskinan.
- Kelima, memperteguh status sosial orang kaya. Perhatikan jasa orang miskin pada perilaku orang-orang kaya baru. Sopir yang menemaninya memberikan label bos kepadanya. Nyonya-nyonya dapat menunjukan kekuasaannya dengan memerintah inem-inem mengurus rumah tangganya.
- Keenam, bermanfaat untuk jadi tumbal pembangunan. Supaya tidak menganggu ketertiban dan keindahan kota, pedagang kaki lima bila mengganggu lalu lintas ditertibkan (ditangkap, dagangannya diambil, dan kerugiannnya tidak diganti).
Sumber:
https://ciptadestiara.wordpress.com/2013/01/16/ilmu-sosial-dasar-7-ilmu-pengetahuan-teknologi-nilai-dan-kemiskinan/
https://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu
https://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi
https://id.wikipedia.org/wiki/Kemiskinan
http://bobungga.blogspot.co.id/2012/01/ilmu-pengetahuan-teknologi-dan.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi
https://id.wikipedia.org/wiki/Kemiskinan
http://bobungga.blogspot.co.id/2012/01/ilmu-pengetahuan-teknologi-dan.html